Sang Penjaga Rohani Militer: Nazri Adlani
Profil Singkat
Brigjen TNI (purn.) Drs. H. Ahmad Nazri Adlani (1 Mei 1938 – 6 Mei 2024) adalah seorang militer, politisi, dosen, dan ulama Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Utusan Golongan dari tahun 1999 hingga 2004. Sebagai ulama, ia pernah dipercaya menduduki jabatan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) lalu kemudian sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat MUI. Ia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Pada 2000, ia dipilih sebagai Ketua Umum Al Ittihadiyah dan memegang jabatan tersebut sampai 2010. Sebagai akademisi, ia pernah menjabat Rektor di IAIN Sumatera Utara, Medan. Selain itu, ia pernah menjadi Ketua Dewan Pengawas Syariah di Bank Tabungan Negara.
Kehidupan awal dan pendidikan
Ahmad Nazri Adlani dilahirkan di Ujung Gading, Pasaman Barat, Sumatera Barat pada 1 Mei 1938 sebagai putra Syekh Haji Mohammad Adlani, pendiri Pondok Pesantren Adlaniyah dan Nursyakiah. Kemudiamengenyam pendidikan SR Ujung Gading (1951), SMP Ujung Gading (1954), dan Aliyah Pesantren Adlaniyah (1957). Ia meraih gelar Sarjana Muda dari Fakultas Syari’ah Universitas Islam Sumatera Utara pada 1963 dan Sarjana Lengkap dari Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1968. Ia sempat tugas belajar ke Universitas Al-Azhar Mesir antara 1970 hingga 1971.
Nazri Adlani sebagai Wakil Ketua MPR
Nazri memulai karier militer di bidang pembinaan mental rohani Islam setelah menamatkan kursus dinas imam militer pada 1961. Ia menjadi Perwira Rohani Islam Rinif Kodim I Pematang Siantar dengan pangkat Letnan Dua pada 1963. Dua tahun kemudian, ia diangkat sebagai Sekretaris Pusat Rohani Islam TNI Angkatan Darat di Jakarta dengan pangkat Letnan Satu.
Sepulang dari Mesir, ia menjabat Perwira Rohani Islam Komando Markas Besar Angkatan Darat dengan pangkat Mayor pada 1971. Pada 1974, ia diangkat sebagai Ketua Tim Screening Komasad Jakarta. Dua tahun kemudian ia diangkat sebagai Kepala Biro Mental Personel Markas Besar Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Kolonel. Pada 1978, ia diangkat sebagai Kepala Pembinaan Rohani Islam pada Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat dengan pangkat Kolonel. Pada 1984, ia diangkat sebagai Koordinator Staf Ahli Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat.
Kembali menjadi Akademisi dan Kepergian
Sebagai akademisi, Nazri diangkat sebagai Rektor Institut Pembina Rohani Islam Jakarta pada 1984 hingga 1987. Pada 1987, ia diangkat sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara hingga 1995.
Nazri Adlani wafat pada 6 Mei 2024 di Tangerang Selatan. Ia dimakamkan di Pondok Pesantren Adlaniyah pada 7 Mei 2024.
Nazri Adlani menikahi Aniarti pada 1973. Mereka memiliki tiga orang anak bernama Hadianti Adlani, Muhammad Umar, dan Muniaty Aisyah. Hadianti Adlani bekerja sebagai dokter spesialis penyakit dalam. Muniaty Aisyah bekerja sebagai dosen tetap Jurusan Manajemen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Muhammad Umar menjabat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pasaman Barat dari Partai Persatuan Pembangunan dua periode sejak 2014.