Fenomena One Piece Kritik Kritis, Bukan Makar

Fenomena One Piece Kritik Kritis, Bukan Makar

Jakarta– Kontroversi pengibaran bendera “One Piece” di bulan kemerdekaan RI hanyalah fenomena permukaan. Pengamat politik Adi Prayitno melihatnya sebagai pesan politik dari kelompok muda yang mengingatkan pemerintah akan berbagai persoalan bangsa.

Prayitno mengungkapkan, dirinya tidak menemukan pengibaran bendera One Piece secara masif di berbagai daerah. Ia menduga, ramainya perdebatan ini lebih banyak terjadi di media sosial, terutama di kalangan kelas menengah ke atas.

Hal itu mengindikasikan bahwa perdebatan tersebut merupakan opini yang sengaja disampaikan untuk menyoroti masalah-masalah bangsa yang belum terselesaikan.

“Maknai ini sebagai sebuah kritik dan jawab dengan solusi-solusi yang ada,” kata Prayitno lewat akun YouTube-nya, kemarin.

Prayitno juga mengingatkan agar kritik disampaikan dengan cara yang santun dan menghindari provokasi seperti memelesetkan simbol negara. Ia berharap, semangat kritis ini tidak hanya muncul di bulan Agustus, tetapi berlanjut sebagai konsistensi untuk memajukan bangsa.

“Apakah menurut Anda pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang lebih jelas tentang pengibaran bendera di samping Sang Saka Merah Putih?” tutup tanya Prayitno.

Sumber: Fenomena One Piece Kritik Kritis, Bukan Makar – INAnews

Add a Comment

Your email address will not be published.