Ray Rangkuti

Ray Rangkuti

Profil Singkat

Ray Rangkuti, yang memiliki nama lengkap Ahmad Fauzi Ray Rangkuti, adalah seorang aktivis, pengamat politik, penulis, dan tokoh demokrasi yang dikenal luas di Indonesia. Ia lahir pada 20 Agustus 1969 di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sosok Ray dikenal karena konsistensinya dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, keadilan, serta hak-hak sipil dalam ruang publik Indonesia. Keberaniannya dalam menyuarakan kritik terhadap kekuasaan membuatnya kerap hadir sebagai narasumber di berbagai media nasional. Ia juga dikenal sebagai figur yang tajam dalam analisis politik, dengan gagasan yang reflektif namun tetap membumi.

Riwayat Pendidikan

Ray Rangkuti mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, tepatnya di Fakultas Ushuluddin, program studi Aqidah dan Filsafat Islam, dan lulus dengan gelar Sarjana Agama (S.Ag.). Masa kuliah Ray sangat lekat dengan aktivitas intelektual dan gerakan mahasiswa. Ia aktif dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Ciputat (FKMC), sebuah wadah diskusi kritis mahasiswa UIN berperan dalam membentuk opini publik kampus. Di masa reformasi 1998, Ray adalah bagian dari gelombang mahasiswa yang mendesak perubahan politik nasional menuju demokrasi. Semangat kajian filsafat yang didalami semasa kuliah memperkuat daya kritisnya, sehingga ia mampu menghubungkan teoritik dengan praktik politik secara tajam.

Kiprah Aktivisme dan Karya

Selepas kuliah, Ray Rangkuti aktif di berbagai organisasi masyarakat sipil yang concern pada isu demokrasi dan hak asasi manusia. Ia menjadi salah satu pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) dan sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal KIPP pasca Pemilu 1999. Keterlibatannya dalam memantau proses pemilu secara independen menandai komitmennya terhadap demokrasi prosedural dan partisipatif. Tidak berhenti di sana, Ray kemudian mendirikan Lingkar Madani (LIMA), sebuah lembaga riset dan advokasi kebijakan publik yang aktif dalam melakukan pemantauan parlemen, pengawasan pemilu, serta memberikan masukan kritis terhadap kebijakan pemerintahan. LIMA juga menjadi lembaga yang dipercaya dalam memberikan informasi berbasis data terkait situasi politik dan kelembagaan demokrasi.

Selain aktivitas advokasi, Ray juga menulis banyak opini dan analisis politik yang tersebar di berbagai media massa. Tulisan-tulisannya kerap mengangkat isu tentang korupsi, pelemahan demokrasi, politik identitas, dan pentingnya membangun etika berpolitik yang berlandaskan akal sehat. Ia juga menjadi narasumber rutin di berbagai media televisi nasional seperti Metro TV, tvOne, dan Kompas TV, tempat ia mengupas isu-isu aktual politik nasional dengan jernih dan tajam. Dalam banyak kesempatan, ia menekankan bahwa demokrasi bukan hanya sekadar sistem formal, tetapi juga harus ditegakkan dengan etika dan integritas, karena tanpa moralitas, hukum bisa menjadi alat kekuasaan yang membungkam.

Karier dan Pengaruh

Karier Ray Rangkuti tidak pernah beranjak jauh dari dunia aktivisme dan advokasi kebijakan. Sebagai Direktur Eksekutif LIMA, ia secara aktif mendorong penguatan lembaga-lembaga demokrasi, akuntabilitas pemerintahan, serta memperjuangkan keterlibatan publik dalam proses pengambilan kebijakan. Ia juga menjadi konsultan kebijakan publik, pembicara di forum-forum nasional dan internasional, serta penggiat pendidikan politik untuk masyarakat sipil. Keberadaannya selalu ditandai dengan semangat kritis, independen, dan berani menentang arus ketika kekuasaan dianggap menyimpang dari semangat reformasi. Ray meyakini bahwa pendidikan politik rakyat harus terus ditumbuhkan agar demokrasi tidak hanya milik elite, tetapi menjadi milik seluruh masyarakat.

Penutup

Dengan latar belakang pendidikan keislaman dan tradisi berpikir kritis yang kuat, Ray Rangkuti adalah cerminan dari produk intelektual UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mampu berkiprah dalam dunia sosial-politik secara luas. Ia menjadi contoh nyata bahwa alumni UIN tidak hanya relevan di ruang dakwah atau pendidikan semata, tetapi juga mampu hadir sebagai aktor penting dalam membentuk arah kebijakan publik dan masa depan demokrasi Indonesia. Dalam setiap langkahnya, Ray menunjukkan bahwa integritas, ilmu, dan keberpihakan pada rakyat adalah fondasi utama dalam berkontribusi untuk bangsa.